APA ITU BPMN?

BPMN merupakan kependekan dari Business Process Model and Notation. BPMN merupakan notasi standar yang saat ini dikawal oleh Object Management Group (OMG) untuk memodelkan proses bisnis. OMG adalah sebuah konsorsium yang memproduksi dan memelihara standar-standar pada industri komputer. BPMN merupakan salah satu standar yang dapat diaplikasikan pada berbagai lingkungan pengembangan yang heterogen.

Ada banyak cara untuk memodelkan proses bisnis, misalnya dengan tulisan atau menggunakan flowchart. Nilai tambah yang bisa didapat dengan menggunakan BPMN dalam menggambarkan proses bisnis adalah proses bisnis tersebut berpeluang lebih besar diimplementasikan menjadi aplikasi atau sistem berbasis IT karena notasinya memungkinkan untuk dieksekusi. Proses bisnis yang digambar menggunakan BPMN biasanya di-deploy ke dalam sebuah BPMN engine. Engine ini akan mengeksekusi aturan yang didefinisikan menjadi sebuah aplikasi. Ada beberapa karakter BPMN engine:

  1. Low Code, biasanya hanya membutuhkan sedikit koding atau bahkan tidak sama sekali. BPMN engine langsung mentranslasikan BPMN diagram sebagai sebuah aplikasi. Pengembang melakukan konfigurasi yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan. Keuntungan menggunakan BPMN engine berkarakter Low Code adalah tidak diperlukan proses koding, modifikasi bisa dilakukan oleh bukan programmer. Kelemahannya yang sering ditemui adalah kesulitan untuk melakukan integrasi dengan sistem yang custom. Jika organisasi menggunakan sistem, SOP, dan aplikasi yang umum di pasar, penggunaan Low Code bisa menjadi solusi karena cepat dan tidak perlu programmer untuk mengimplementasikannya.
  2. High Code, biasanya membutuhkan banyak usaha untuk melakukan koding. Hal ini biasanya dilakukan dengan mentranslasikan proses bisnis menjadi aplikasi dengan menggunakan framework pemrograman yang umum. Semua proses perlu ditulis menjadi kode. Kelebihan dari pendekatan ini, organisasi yang memiliki proses bisnis yang unik, bisa mewujudkan idenya. Kelemahannya, usaha untuk menulis proses bisnis dengan menggunakan kode aplikasi sangat besar.
  3. Medium Code, berusaha menjadi solusi yang moderat bagi Low dan High Code. Bisa ditambahkan koding custom untuk memfasilitasi hal yang unik, namun bagian yang umum dan standar sudah tersedia sehingga bisa menghemat waktu.

Komponen yang biasanya dimiliki oleh sebuah solusi BPMN:

  1. Modeler, untuk memodelkan atau menggambar proses bisnis menjadi sebuah diagram.
  2. BPMN engine, untuk mengeksekusi proses bisnis yang telah dimodelkan.
  3. Frontend, menjadi antar muka bagi pengguna dalam melaksanakan tugas.

Beberapa solusi BPMN yang tersedia di pasar :

  1. Processmaker.
  2. Bizagi.
  3. Joget.
  4. Camunda.
  5. Creatio

Sumber: Buku Tanya Jawab BPMN & Camunda (2023), Ditulis oleh Wisnu Manupraba & Novi Setiani