APAKAH BISA MEMBANGUN APLIKASI BPMN TANPA KODING SAMA SEKALI?

Ya, saat ini sudah tersedia beberapa aplikasi yang memungkinkan Anda membangun proses bisnis menggunakan BPMN tanpa harus melakukan koding. Beberapa aplikasi ini menyediakan antarmuka visual yang intuitif dan mudah digunakan, sehingga Anda dapat merancang proses bisnis dengan cepat dan mudah tanpa perlu memiliki pengetahuan pemrograman yang mendalam.

Beberapa contoh aplikasi yang menyediakan fitur untuk membangun proses bisnis menggunakan BPMN tanpa koding adalah:

  1. Camunda Modeler: Camunda Modeler adalah aplikasi desktop yang menyediakan antarmuka grafis untuk merancang proses bisnis dengan notasi BPMN. Aplikasi ini dapat diunduh dan digunakan secara gratis.
  2. Bizagi Modeler: Bizagi Modeler adalah aplikasi desktop yang memungkinkan pengguna untuk merancang proses bisnis menggunakan notasi BPMN, CMMN, dan DMN. Aplikasi ini juga dapat diunduh dan digunakan secara gratis.
  3. Signavio: Signavio adalah platform berbasis cloud yang menyediakan berbagai fitur untuk manajemen proses bisnis, termasuk pembuatan dan pemodelan proses menggunakan notasi BPMN. Aplikasi ini membutuhkan biaya langganan untuk dapat digunakan.
  4. Lucidchart: Lucidchart adalah aplikasi berbasis cloud yang memungkinkan pengguna untuk membuat diagram dan flowchart, termasuk proses bisnis dengan notasi BPMN. Aplikasi ini juga membutuhkan biaya langganan untuk dapat digunakan.

Dengan menggunakan aplikasi-aplikasi di atas, Anda dapat membangun proses bisnis dengan notasi BPMN tanpa perlu melakukan koding. Namun, jika Anda memiliki pengetahuan tentang pemrograman, Anda juga dapat mengkombinasikan notasi BPMN dengan kode untuk membuat proses bisnis yang lebih kompleks dan canggih.

BPMN adalah standar pemodelan proses bisnis yang menggambarkan logika dan kronologi kejadian pada sebuah proses bisnis. Pada dasarnya BPMN hanya gambar, tidak otomatis sebagai aplikasi.

Untuk mewujudkan BPMN menjadi aplikasi, ada beberapa kemungkinan. Ada yang tanpa koding, ada yang perlu koding. Namun pengalaman saya, sering ditemui proses yang unik masih perlu koding. Kasus yang sering butuh koding adalah kasus yang terintegrasi dengan aplikasi yang khusus dikembangkan di sebuah organisasi / perusahaan tertentu.

Sumber: Buku Tanya Jawab BPMN & Camunda (2023), Ditulis oleh Wisnu Manupraba & Novi Setiani

Knowledge series