STUDI KASUS: BPMN MENGGUNAKAN CALL ACTIVITY DI CAMUNDA

Berikut ini adalah contoh kasus BPMN yang menggunakan Call Activity di Camunda:

Dalam sebuah proses pengadaan barang, ada proses permintaan barang dan proses pembelian barang. Kedua proses ini dapat dipecah menjadi proses yang lebih kecil untuk mempermudah pengelolaan dan pemantauan. Maka, kedua proses tersebut akan dibuat dalam dua diagram BPMN yang berbeda, yaitu "Proses Permintaan Barang" dan "Proses Pembelian Barang".

Ketika proses permintaan barang telah selesai, maka akan dilanjutkan ke proses pembelian barang. Karena proses ini berada dalam diagram yang berbeda, maka kita dapat menggunakan Call Activity untuk memanggil proses tersebut.

Berikut adalah diagram BPMN yang menggambarkan proses pengadaan barang dengan menggunakan Call Activity:

Seperti pada diagram di atas, ada dua diagram BPMN yang berbeda: "Proses Permintaan Barang" dan "Proses Pembelian Barang". Setelah proses permintaan barang selesai, maka akan memanggil proses pembelian barang dengan menggunakan Call Activity.

Pada Call Activity, kita dapat menentukan process id dan name yang akan dipanggil. Dalam kasus ini, process id yang dipanggil adalah "proses_pembelian_barang" dan process name yang ditampilkan di diagram adalah "Pembelian Barang".

Dalam implementasinya, kita perlu membuat dua diagram BPMN yang terpisah dan menyimpannya di dalam Camunda. Kemudian, pada diagram "Proses Permintaan Barang", kita dapat menambahkan Call Activity dan menghubungkannya dengan diagram "Proses Pembelian Barang". Setelah itu, kita perlu melakukan deploy pada kedua diagram BPMN tersebut agar dapat dijalankan di Camunda.

Sumber: Buku Tanya Jawab BPMN & Camunda (2023), Ditulis oleh Wisnu Manupraba & Novi Setiani

Knowledge series